Zaman sekarang sudah canggih. Jika zaman dahulu kita membutuhkan hiburan akan film dan harus menontonnya di bioskop, sekarang kita bisa menciptakan bioskop sendiri di rumah lewat komputer yang memiliki software pemutar film. Tentu saja ada perbedaan, baik berupa kelebihan dan kekurangan antara menonton film dari bioskop dan komputer.
Dari biaya, menonton film di bioskop lebih mahal. Apabila sudah memiliki komputer, biaya bisa dipangkas menjadi lebih murah. Untuk satu film, kita bisa menyewa dari rental vcd dengan biaya di bawah Rp 10.000,00. Menonton di bioskop, kita perlu merogoh kocek dari kisaran Rp 15.000,00 hingga Rp 25.000,00 per film. Itu belum dihitung dengan ongkos transportasi. Padahal bioskop letaknya ada di pusat kota, sedangkan rental CD ada di mana-mana.
Dari suasana, menonton film di bioskop lebih menyenangkan. Tanpa aba-aba, penonton kompak akan diam dan keadaan studio yang kedap suara membuat kita bisa menonton film dengan lebih tenang dan kondusif. Kita tinggal mematikan ponsel kita saja, maka tak ada yang mengganggu kita. Berbeda dengan menonton film dari komputer. Dijamin akan lebih berisik dan suasananya tidak kondusif.
Secara kualitas, film yang diputar lewat bioskop memiliki kualitas suara dan gambar yang sangat bagus. Speaker mantap, gambar jelas dan display lebar. Kita serasa bisa ikut dalam scene tersebut karena semuanya tampak seperti nyata ada di depan kita. Belum lagi efek-efeknya. Sedangkan lewat komputer, kualitas speaker komputer tidak ada artinya jika dibandingkan dengan speaker di bioskop. Gambar yang ditampilkan kadang bersemut dan jika kita sedang tidak beruntung, CD yang kita dapatkan tergores sehingga display gambar akan menjadi patah-patah atau bahkan tak bisa diputar lagi. Selain itu, walaupun dalam cover CD sudah tertulis bahwa film itu memiliki kualitas suara Dolby, tetap saja tidak ada pengaruhnya.
Sejauh ini, kelebihan masih dipegang oleh bioskop. Selain itu, bioskop selalu menawarkan film-film baru yang tak mungkin kita dapatkan di rental CD. Itulah sebabnya bioskop tak pernah sepi penonton dari waktu ke waktu. Akan tetapi jika kita menonton lewat bioskop, kita tidak bisa mengatur kapan kita mau rehat jikalau kita ingin melakukan hal yang darurat. Misalnya ingin ke toilet. Kontrol sepenuhnya ada di tangan bioskop tersebut. Berbeda dengan komputer yang bisa kita pause, stop, play, previous, next kapan saja.
Aku sendiri pernah menonton film Merah Putih di bioskop dan puas merasakan efek-efek tembakan dan lemparan bom yang dahsyat karena diikuti penataan suara dan kualitas teater yang apik. Aku sendiri merasa tidak menyesal membayar mahal untuk kualitas seperti itu karena setelah menontonnya, semua serasa setara. Sedangkan film Night At The Museum yang kutonton lewat komputer terasa kurang seru, apalagi pada bagian kejar-kejaran dengan kerangka dinosaurus karena suasana di rumah tidak kondusif. Kualitas suara serta gambarnya juga tak sebanding dengan bioskop. Tapi, sekali lagi hal ini setara dengan apa yang kita korbankan.
kliatannya gak penting, tp ini tugas mata kuliah Kajian Film-ku lho...
ReplyDelete