Tuesday, 20 July 2010

Sinisme Seorang Ashadi

Sabtu (07/10) lalu, Ashadi Siregar mendapat hadiah kejutan pada ulang tahunnya yang keenam puluh lima. Hadiah tersebut diwujudkan dalam Peluncuran dan Diskusi Buku “Ashadi Siregar: Penjaga Akal Sehat dari Kampus Biru”. Sejumlah alumni pun menyampaikan testimoni tentang sinisme Ashadi.

”Bang Hadi itu tampak seperti orang yang sarkas, angker, sinis, tetapi memiliki kemampuan sabar mendengarkan yang besar,” ujar Saur Hutabarat, Pemimpin Redaksi Media Indonesia dalam acara yang diadakan di Ruang Seminar Pascasarjana Fisipol tersebut.

Rizal Malarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute pun menyatakan hal yang tidak jauh berbeda dengan Saur. ''Dia memberi motivasi tanpa menggurui. Kalau berdebat dan tidak setuju pada satu gagasan, paling-paling dia hanya tertawa kecil yang agak sinis tanpa terkesan memusuhi dan merendahkan," tuturnya.

Dalam buku yang diluncurkan tersebut, juga terangkum pula bagaimana sinisme novelis Cintaku di Kampus Biru ini. Ia seringkali berkomentar dengan cukup sinis dan terkadang nylekit. Dodi Ambardhi, staf pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi yang juga pernah menjadi muridnya, bahkan menjulukinya sebagai ”Raja Sinis”, ”Tukang Gembos”, dan ”Si Raja Tega”.

Meski sinis, Bang Hadi, panggilan akrab Ashadi Siregar, merupakan sosok yang menyenangkan. Ia meninggalkan kesan yang begitu mendalam di hati murd-muridnya sehingga diadakanlah hajatan tersebut. ”Tidak ada duka bersama Bang Hadi,” ujar Rizal ketika ditanya mengenai suka dan duka bersama Bang Hadi. Baginya, semua pengalaman bersama pria keturunan Batak tersebut adalah suka.

Ashadi juga merupakan sosok yang sangat sederhana. Ketenarannya sebagai penulis novel bahkan tidak pernah merubah sifatnya. ”Di tengah wabah kegandrungan orang untuk menjadi selebritas, Ashadi memilih untuk meninggalkannya,” ujar Dodi.

Diskusi yang dimoderatori oleh Ana Nadhya Abrar tersebut berlangsung sangat menarik. Terlebih diskusi yang diselenggarakan sebagai acara perpisahan dan pensiun Ashadi berisi testimoni-testimoni alumni yang membangkitkan sejumlah kenangan lucu dan membuat semua yang ada di Ruang Seminar Pascasarjana Fisipol UGM terbahak-bahak.

Para alumni dan kolega Bang Hadi berharap, dengan adanya masa pensiun ini Bang Hadi tidak pensiun begitu saja melainkan tetap berkarya. ”Tetaplah berkarya terus di akademik dan sastra!” harap Prof Dr Pratikno M Soc Sc, Guru Besar Fisipol UGM.

NB:
Berita ketigaku yang dipublikasikan. Dapat juga dilihat di http://www.bulaksumur-online.com/people-inside/163-sinisme-seorang-ashadi.html

No comments:

Post a Comment