Wednesday 21 May 2014

Mbah Carik, dari Perangkat Desa ke Jadah

Siapa yang tak kenal dengan jadah tempe Mbah Carik? Penduduk Jogjakarta tentunya mengenalnya sebagai jajanan kondang dari Kaliurang. Lebih dari itu, Mbah Carik pula lah yang pertama kali mencetuskan resep burger Jawa ini.

Tokoh di balik Jadah Mbah Carik yang melegenda
Mbah Carik yang bernama asli Sastro Dinomo ini, merupakan istri carik (perangkat desa) di Kaliurang. Itulah mengapa beliau disebut demikian. Beliau telah memulai usahanya semenjak tahun 1945. "Di tahun itu, Kaliurang sudah ramai didatangi sebagai daerah pariwisata," jelas seorang simbah yang merupakan salah satu keturunan dari Mbah Carik. "Awalnya Mbah Carik hanya berjualan di tepian jalan di Kaliurang," tambah Simbah Putri tersebut. Usaha Mbah Carik pun semakin kondang semenjak Sri Sultan HB IX mencicipinya. Beliau begitu gemar dan kerap membelinya. Semenjak itu pula bermunculan jadah-jadah yang lainnya.

Jadah tempe bacem lengkap dengan cabai hijau
Usaha ini pun masih dilanjutkan oleh anak-anak Mbah Carik. Oleh karenanya, bisa ditemui beberapa cabang dari Jadah Tempe Mbah Carik di beberapa tempat seperti di kawasan wisata Air Terjun Tlogo Putri, Kaliurang. Sedangkan yang pertama bisa ditemui di Jalan Astamulya, dekat patung Kali dan Urang yang juga tak jauh dari kantor polisi.
Bila berkunjung ke Warung Jadah Tempe Mbah Carik di Jalan Astamulya, kita bisa mampir ke dapurnya. Ternyata jadah ini masih diolah dengan tungku, dalam sebuah dapur tradisional yang besar dan berasap. Butuh sekitar 5 tungku besar untuk memasak jadah dan bacemannya. Bahkan kelapa untuk campuran beras ketannya pun berbutir-butir banyaknya.

Dapur tungku Mbah Carik yang penuh asap
Selain menjual jadah tempe, ada pula jadah tahu bacem dan wajik. Sejumlah makanan lain yang terpampang di meja pun sanggup membuat kita berbetah lama di sini. Sebutlah mie rebus, aneka kripik, dsb. Tertarik mencoba?

No comments:

Post a Comment