Siapa
yang tak kenal dengan jadah tempe Mbah Carik? Penduduk Jogjakarta tentunya
mengenalnya sebagai jajanan kondang dari Kaliurang. Lebih dari itu, Mbah Carik
pula lah yang pertama kali mencetuskan resep burger Jawa ini.
Tokoh di balik Jadah Mbah Carik yang melegenda |
Mbah Carik yang bernama asli Sastro Dinomo ini, merupakan istri carik
(perangkat desa) di Kaliurang. Itulah mengapa beliau disebut demikian. Beliau
telah memulai usahanya semenjak tahun 1945. "Di tahun itu, Kaliurang sudah
ramai didatangi sebagai daerah pariwisata," jelas seorang simbah yang
merupakan salah satu keturunan dari Mbah Carik. "Awalnya Mbah Carik hanya
berjualan di tepian jalan di Kaliurang," tambah Simbah Putri tersebut.
Usaha Mbah Carik pun semakin kondang semenjak Sri Sultan HB IX mencicipinya.
Beliau begitu gemar dan kerap membelinya. Semenjak itu pula bermunculan
jadah-jadah yang lainnya.
Jadah tempe bacem lengkap dengan cabai hijau |
Usaha
ini pun masih dilanjutkan oleh anak-anak Mbah Carik. Oleh karenanya, bisa
ditemui beberapa cabang dari Jadah Tempe Mbah Carik di beberapa tempat seperti
di kawasan wisata Air Terjun Tlogo Putri, Kaliurang. Sedangkan yang pertama
bisa ditemui di Jalan Astamulya, dekat patung Kali dan Urang yang juga tak jauh
dari kantor polisi.
Bila
berkunjung ke Warung Jadah Tempe Mbah Carik di Jalan Astamulya, kita bisa
mampir ke dapurnya. Ternyata jadah ini masih diolah dengan tungku, dalam sebuah
dapur tradisional yang besar dan berasap. Butuh sekitar 5 tungku besar untuk
memasak jadah dan bacemannya. Bahkan kelapa untuk campuran beras ketannya pun
berbutir-butir banyaknya.
Dapur tungku Mbah Carik yang penuh asap |
Selain
menjual jadah tempe, ada pula jadah tahu bacem dan wajik. Sejumlah makanan lain
yang terpampang di meja pun sanggup membuat kita berbetah lama di sini.
Sebutlah mie rebus, aneka kripik, dsb. Tertarik mencoba?
No comments:
Post a Comment