Thursday 16 February 2012

THEORY IN THE PROCESS OF THE INQURY


Hakikat Teori
Kita dapat membuat dua generalisasi tentang teori:
1.    Semua teori adalah abstraksi. Teori-teori komunikasi tidak sendirian dalam prosesnya menjadi dikonseptualisasikan. Sebagai hasilnya, setiap teori berat sebelah; setiap teori meninggalkan beberapa hal di luarnya. Sebuah teori fokus pada hal-hal tertentu dan mengabaikan yang lainnya. Kepercayaan ini penting karena ia mengungkapkan dasar kekurangan dari beberapa teori. Tidak ada satupun teori yang akan mengungkapkan kebenaran.
2.    Semua teori harus dilihat sebagai konstruksi. Teori diciptakan manusia, bukan ditahbiskan oleh Tuhan. Teori menggambarkan macam-macam jalan pengamat melihat lingkungan mereka, tetapi teori sendiri tidak merefleksikan kebenaran. Banyak pembaca dan teoris melupakan prinsip ini. Pelajar sering terjebak oleh konsep bahwa kebenaran dapat dilihat di dalam teori.

Elemen Dasar Teori
Teori terdiri atas dua elemen, yaitu:
1.    Konsep, adalah aspek paling dasar dan pertama dalam teori. Mengkonseptualisasi secara dasar terdiri dari mengelompokkan berbagai hal dan kejadian ke dalam kategori menurut kualitas-kualitas yang diamati.
Bagian penting dalam mengkonseptualisasi adalah labeling. Kita mengidentifikasi konsep kita dengan simbol, terkadang juga kata-kata, dan sebuah bagian integral dari teori yang merupakan seperangkat istilah yang menangkap konsep teori. Konsep dan definisi tidak bisa dipisahkan. Bersama-sama mereka memberitahu kita apa yang teoris lihat dan apa yang diakui penting.
2.    Eksplanasi, adalah lebih dari sekedar penamaan dan pendefinisian variabel. Eksplanasi mengidentifikasi keteraturan dalam hubungan antara variabel-variabel tersebut. Dalam istilah sederhana, eksplanasi menjawab pertanyaan karena eksplanasi secara utama menyandarkan dirinya pada prinsip keperluan (Principle of Necessity).
Principle of Necessity
Prinsip keperluan adalah penjelasan yang menandakan beberapa kekuatan logika di antara variabel-variabel yang membuat hasil khusus diperlukan. Jika x terjadi, kemudian y perlu atau mungkin.
Contoh:
Jika anak-anak melihat banyak kekerasan pada televisi (x), beberapa mengatakan mereka akan mengembangkan kecenderungan kekerasan (y).
Ada macam-macam keperluan, yaitu:
·         Causal necessity, menjelaskan kejadian dalam istilah sebab-akibat, di mana perilaku dilihat sebagai sebuah hasil kekuatan kausal.
·         Practical necessity, menjelaskan kejadian dalam istilah pencapaian tujuan, di mana perilaku dilihat sebagai aksi yang disengaja, yang didesain untuk mencapai beberapa tujuan atau keadaan di masa depan.
      Merangkai Ekplanasi
      Teori kerap mengambil secara bersamaan sebuah kerangka eksplanatori yang terperinci. Layaknya suatu kerangka, pernyataan dihubungkan oleh koneksi logika supaya ketika sejumlah pernyataan diterima, pernyataan lainnya mengikutinya secara logis. Ini disebut rangkaian logika (logical chaining), yang mana bersandar pada kekuatan konsistensi logis. Pada skema keseluruhan dari teori, logika ini adalah lem yang memegang erat bersamaan bermacam pernyataan teoritis.

Hukum, Peraturan, dan Sistem
Secara tradisional dalam bidang komunikasi, teori telah dipisahkan hingga tiga tipe, tergantung pada metode primer eksplanasinya.
·         Law Theories, dipercaya untuk menyandarkan dirinya secara utama pada causal necessity karena mereka menitikberatkan pada penggunaan pernyataan sebab akibat.
·         Rules Theories, mengatakan untuk lebih menyandarkan diri pada practical necessity karena mereka mengatakan bahwa manusia mengikuti peraturan supaya mencapai tujuannya.
·         Systems Approach, ia berada di antara law theories dan rules theories. Ia bersandar pada kerangka logis di antara elemen-elemen sistem yang mempunyai causal necessity dan practical necessity.

Tradisi Ideal Teori
Tradisi ilmu sosial telah didominasi oleh sebuah pendekatan pada teori dan riset yang diperagakan pada ilmu alam eksperimental. Beberapa metode didasarkan pada empat bagian:

1)      Mengembangkan pertanyaan
2)      Membentuk hipotesis
3)      Menguji hipotesis
4)      Merumuskan teori

Pendekatan tersebut dikenal sebagai hypothetico-deductive-methods, di mana teori dilihat sebagai kodifikasi hipotesis dan/atau penemuan dari sebuah rangkaian uji. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa fenomena kompleks dipahami paling baik dalam istilah analisis tajam dari bagian-bagian, di mana menyarankan label alternatif, the variable-analytic traditions.
Metode tersebut didasarkan pada lima konsep besar:
·      Hipotesis: di mana sebuah tebakan dibentuk dengan baik, yang tentang hubungan antra variabel-variabel tersebut.
·      Operasionalisme: prinsip bahwa semua variabel dalam hipotesis harus dinyatakan dalam cara yang menyediakan arti observasi.
·      Kontrol dan manipulasi:  kontrol dan manipulasi dalam pengamatan dianggap sangat penting karena hanya satu-satunya cara hubungan sebab akibat dapat dipastikan.
·      Meliputi hukum: pernyataan teoretikal dari sebab dan akibat yang relevan dengan seperangkat fakta-fakta variabel lintas situasi.
·      Prediksi: konsep final dari penyelidikan klasik ilmu sosial.

PARADIGMA ALTERNATIF
Paradigma klasik yang menyatakan bahwa “pengetahuan sebagai penemuan” kerap ditolak oleh sarjana pada tradisi lainnya. Robyn Penman telah menguraikan lima pendapat paradigma alternatif, yaitu:

1.       Aksi adalah sukarela.
2.       Pengetahuan diciptakan secara sosial.
3.       Teori adalah sejarah.
4.       Teori mempengaruhi kenyataan yang mereka liputi.
5.       Teori sarat nilai.


PERKEMBANGAN TEORI DAN PERUBAHANNYA
Teori dapat berubah dalam tiga cara.

1.       Pertumbuhan oleh perpanjangan.
2.       Pertumbuhan oleh tujuan.
3.       Melalui revolusi.


FUNGSI TEORI

·         Untuk mengorganisasi dan meringkaskan pengetahuan.
·         Untuk fokus.
·         Untuk menjelaskan apa yang diamati.
·         Teori menawarkan sebuah bantuan penelitian.
·         Untuk memprediksi.
·         Fungsi heuristik.
·         Teori menyajikan sebuah fungsi komunikatif yang sangat diperlukan.
·         Untuk kontrol.
·         Fungsi generatif.


ISU FILOSOFIS DALAM STUDI KOMUNIKASI
Isu Epistemologi
·         Untuk apa pengetahuan ada sebelum pengalaman?
·         Untuk apa pengetahuan diyakini?
·         Dengan apa proses pengetahuan timbul?
·         Apakah pengetahuan terbaik dipahami pada bagian-bagian tertentu atau keseluruhannya?
·         Untuk apa pengetahuan itu eksplisit?
Isu Ontologi
·         Untuk apa manusia membuat pilihan-pilihan nyata?
·         Untuk apa manusia paling baik dipahami dalam istilah keadaan versus karakter?
·         Untuk apa manusia mengalami individu versus sosial?
·         Untuk apa komunikasi dikontekstualisasikan?
Isu Aksiologis
·         Apakah teori bebas nilai?
·         Untuk apa praktek penyelidikan pengaruh yang dipelajari?
·         Untuk apa ilmu pengetahuan mencoba to meraih perubahan sosial?

BAGAIMANA MENGEVALUASI TEORI KOMUNIKASI?
1.       Bidang Teoritikal
Bidang teori adalah kekomprehensivan atau keinklusifannya. Ia bersandar pada prinsip generalitas. Tipe-tipe generalitas:

·         Cakupan bidang yang luas
·         Cakupan bidang yang sempit


2.       Kelayakan
Apakah asumsi epistemologi, ontologi, dan aksiologi teori layak untuk pertanyaan teoritis yang dialamatkan dan metode riset yang digunakan?

3.       Nilai Heuristik
Akankah teori menggeneralisasi ide baru untuk riset dan teori tambahan?

4.       Validitas
Validitas adalah nilai kebenaran dari sebuah teori. Ada tiga macam validitas, yaitu:
·         Nilai, berkonsentrasi pada pertanyaan penting atau kegunaannya, apakah ia konseptual atau pragmatis.
·         Korespondensi, apakah konsep dan hubungan yang dispesifikasikan oleh teori dapat diamati secara aktual.
·         Kemampuan untuk digeneralisasikan, yang merujuk pada luasnya prinsip teori yang diaplikasian lintas situasi.

5.       Parsimoni
Uji parsimoni dapat disebut logical simplicity. Jika dua teori sama-sama valid, salah satunya dengan penjelasan logis paling sederhana adalah yang dianggap paling baik.

6.       Keterbukaan
Teori terbuka pada kemungkinan lainnya.

No comments:

Post a Comment