Thursday, 16 February 2012

TVRI dan Perubahan Sosial


Pada bacaan yang menceritakan tentang TVRI di Indonesia, saya amat tertarik pada sebuah paragraf di halaman 130-131. Tepatnya pada subbagian berjudul “Domestic Satellite Television Era (c. 1975-86)” di paragrafnya yang kedua. Saya sedikit tercengang saja ketika menemui fakta bahwa TVRI yang dulu dan yang sekarang amat berbeda. Dalam paragraf itu dikatakan, di awal berdirinya TVRI merupakan agen perubahan. Dikatakan bahwa TVRI menstimulasi perubahan sosial masyarakat yang amat besar. Daerah-daerah yang tadinya terisolasi bisa lebih terbuka dan berwawasan. Melalui TVRI masyarakat dikenalkan kepada pembaharuan-pembaharuan di segala bidang, meliputi pertanian, pendidikan, religi, dan kesehatan. TVRI menayangkan tentang praktek pertanian modern, pupuk kimiawi, pestisida, penanaman intensif, dan beras berkualitas tinggi di bidang pertanian. Di bidang kesehatan, TVRI memiliki program klinik kesehatan, praktek kelahiran anak seperti yang sudah dipraktekkan di negara-negara Barat, dan perencanaan keluarga lewat KB. Pada sektor pendidikan, TVRI menyampaikan banyak hal mengenai kesempatan kursus atau mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Di sampng itu, TVRI tidak melupakan segi religi di mana selalu ada slot khusus untuk tayangan kerohanian.
Hal itu sudah berbeda sekali dengan masa kini. Mungkin memang TVRI masih menampilkan hal-hal informatif semacam itu. Namun seiring dengan hadirnya TV-TV swasta lainnya, TVRI seakan kehilangan taringnya dalam mendidik seluruh masyarakat Indonesia. Program-program unggulan TVRI bahkan kalah dengan TV-TV swasta yang terlalu banyak menayangkan hiburan semacam sinetron atau opera sabun. Kini TVRI tak dapat lagi dikatakan sebagai agen perubahan masyarakat karena era modernisasi dan globalisasi kini mengubah orientasi akan kebutuhan informasi masyarakat. Kini TVRI lebih banyak dicemooh karena kualitasnya yang ala kadarnya. Padahal, dahulu menonton TVRI bagaikan berada di surga. Semua yang dibutuhkan masyarakat dapat terpuaskan di sana. Sampai saat ini TVRI masih terus menerus mencoba memperbaiki dirinya di sana sini. Apapun itu, kita yang hidup di era modern harus menyadari bahwa TVRI juga sempat membangun daerah kita. Janganlah mencemooh karena masih banyak juga kalangan menengah ke bawah membutuhkan kehadirannya.

No comments:

Post a Comment