·
Filsafat membawa kita kepada
pemahaman dan tindakan
Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak
mungkin, mengajukan kritik, dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekatnya,
dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematis.
Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada
tindakan yang lebih layak.
·
Kegiatan kefilsafatan ialah
pemikiran secara ketat
Filsafat merupakan suatu analisa secara hati-hati terhadap
penalaran-penalaran mengenai suatu masalah dan penyusunan secara sengaja serta
sistematis suatu sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan.
Kegiatan yang dinamakan kegiatan kefilsafatan itu sesungguhnya merupakan
perenungan atau pemikiran yang berupa:
v Meragukan segala sesuatu
v Mengajukan pertanyaan
v Menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lainnya
v Menanyakan “mengapa”
v Mencari jawaban yang lebih baik dibandingkan dengan jawaban yang
tersedia pada pandangan pertama
·
Sejumlah makna khusus yang
dikandung istilah “Filsafat”
Ada ucapan “Pandanglah nasib malang itu secara kefilsafatan!”. Ada
tiga hal yang bisa ditunjukkan filsafat dalam ucapan tersebut:
1. Sikap acuh tak acuh
2. Menekan perasaan
3. Ketiadaan sifat penting
·
Filsafat merupakan pemikiran
secara sistematis
Kegiatan kefilsafatan ialah merenung. Perenungan kefilsafatan ialah
percobaan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang memadai
untuk memahami dunia tempat kita hidup maupun untuk memahami diri kita sendiri.
Perenungan kefilsafatan dapat berupa karya seseorang yang dikerjakan
sendiri atau dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam suatu percakapan, ketika
melakukan analisa, kritik, dan menghubungkan pikiran secara timbal balik
Sejumlah karya besar kefilsafatan tertulis dalam bentuk percakapan antara
dua orang atau lebih, memiliki penyelesaian berupa alternatif. Dengan
pembicaraan rasional, berusaha memperoleh kesimpulan yang memuaskan.
Perenungan kefilsafatan dapat dipandang sebagai pertentangan antara
alternatif-alternatif yang masing-masing berpegangan pada segi yang penting.
Kemudian mencoba untuk mengujikan pada pengalaman, kenyataan empirik, dan akal.
CIRI-CIRI PIKIRAN KEFILSAFATAN
·
Suatu bagan konsepsional
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan
konsepsional. Konsepsi (rencana kerja) merupakan hasil generalisasi serta
abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses satu demi satu.
·
Saling hubungan
antarjawaban-jawaban kefilsafatan
Kesukaran yang menyangkut pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan
pemikiran tentang proses pikiran, muncul segera setelah seseorang berusaha
untuk menjawab salah satu di antaranya. Karena usaha untuk menjawab pertanyaan
yang satu menyangkut pertanyaan-pertanyaan yang lain.
·
Sebuah sistem filsafat harus
bersifat koheren
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan yang
koheren (runtut), yang konsepsional. Suatu perenungan kefilsafatan tidak boleh
mengandung pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan.
·
Filsafat merupakan pemikiran
secara rasional
Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bagan konsepsional
yang bersifat rasional, yaitu bagan yang bagian-bagiannya secara logis
berhubungan satu dengan lain. Bagan tersebut adalah bagan yang berisi
kesimpulan yang diperoleh dari premis-premis dan bagan yang premis-premisnya
ditetapkan dengan baik.
·
Filsafat senantiasa bersifat
menyeluruh (komprehensif)
Filsafat meliputi banyak hal. Filsafat berusaha memberikan
penjelasan tentang dunia seluruhnya, termasuk dirinya sendiri. Filsafat mencari
kebenaran tentang segala sesuatu dan kebenaran ini harus dinyatakan dalam
bentuk yang paling umum.
Suatu sistem filsafat harus bersifat komprehensif dan tak ada suatu
pun yang berada di luar jangkauannya.
·
Suatu pandangan dunia
Perenungan kefilsafatan berusaha memahami segenap kenyataan dengan
jalan menyusun suatu pandangan dunia yang memberikan keterangan tentang dunia
dan semua hal yang ada di dalamnya.
Referensi:
Kattsoff, Louis O. 1987. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogya.
No comments:
Post a Comment