Thursday 16 February 2012

APAKAH FILSAFAT ITU?




·         Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan tindakan
Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik, dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekatnya, dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematis. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak.
·         Kegiatan kefilsafatan ialah pemikiran secara ketat
Filsafat merupakan suatu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan.
Kegiatan yang dinamakan kegiatan kefilsafatan itu sesungguhnya merupakan perenungan atau pemikiran yang berupa:
v  Meragukan segala sesuatu
v  Mengajukan pertanyaan
v  Menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lainnya
v  Menanyakan “mengapa”
v  Mencari jawaban yang lebih baik dibandingkan dengan jawaban yang tersedia pada pandangan pertama
·         Sejumlah makna khusus yang dikandung istilah “Filsafat”
Ada ucapan “Pandanglah nasib malang itu secara kefilsafatan!”. Ada tiga hal yang bisa ditunjukkan filsafat dalam ucapan tersebut:
1.       Sikap acuh tak acuh
2.       Menekan perasaan
3.       Ketiadaan sifat penting
·         Filsafat merupakan pemikiran secara sistematis
Kegiatan kefilsafatan ialah merenung. Perenungan kefilsafatan ialah percobaan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang memadai untuk memahami dunia tempat kita hidup maupun untuk memahami diri kita sendiri.
Perenungan kefilsafatan dapat berupa karya seseorang yang dikerjakan sendiri atau dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam suatu percakapan, ketika melakukan analisa, kritik, dan menghubungkan pikiran secara timbal balik
Sejumlah karya besar kefilsafatan tertulis dalam bentuk percakapan antara dua orang atau lebih, memiliki penyelesaian berupa alternatif. Dengan pembicaraan rasional, berusaha memperoleh kesimpulan yang memuaskan.
Perenungan kefilsafatan dapat dipandang sebagai pertentangan antara alternatif-alternatif yang masing-masing berpegangan pada segi yang penting. Kemudian mencoba untuk mengujikan pada pengalaman, kenyataan empirik, dan akal.

CIRI-CIRI PIKIRAN KEFILSAFATAN

·         Suatu bagan konsepsional
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan konsepsional. Konsepsi (rencana kerja) merupakan hasil generalisasi serta abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses satu demi satu.
·         Saling hubungan antarjawaban-jawaban kefilsafatan
Kesukaran yang menyangkut pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan pemikiran tentang proses pikiran, muncul segera setelah seseorang berusaha untuk menjawab salah satu di antaranya. Karena usaha untuk menjawab pertanyaan yang satu menyangkut pertanyaan-pertanyaan yang lain.
·         Sebuah sistem filsafat harus bersifat koheren
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan yang koheren (runtut), yang konsepsional. Suatu perenungan kefilsafatan tidak boleh mengandung pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan.
·         Filsafat merupakan pemikiran secara rasional
Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bagan konsepsional yang bersifat rasional, yaitu bagan yang bagian-bagiannya secara logis berhubungan satu dengan lain. Bagan tersebut adalah bagan yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari premis-premis dan bagan yang premis-premisnya ditetapkan dengan baik.
·         Filsafat senantiasa bersifat menyeluruh (komprehensif)
Filsafat meliputi banyak hal. Filsafat berusaha memberikan penjelasan tentang dunia seluruhnya, termasuk dirinya sendiri. Filsafat mencari kebenaran tentang segala sesuatu dan kebenaran ini harus dinyatakan dalam bentuk yang paling umum.
Suatu sistem filsafat harus bersifat komprehensif dan tak ada suatu pun yang berada di luar jangkauannya.
·         Suatu pandangan dunia
Perenungan kefilsafatan berusaha memahami segenap kenyataan dengan jalan menyusun suatu pandangan dunia yang memberikan keterangan tentang dunia dan semua hal yang ada di dalamnya.



Referensi:
Kattsoff, Louis O. 1987. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

No comments:

Post a Comment